Permukaan air Bengawan Solo tercatat 16,22 meter pada Minggu (30/12) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari dan hingga kini pukul 06.00 WIB. Itu berarti relatif stabil, tidak tampak ada pergerakan naik, namun luapan air tersebut merendam wilayah perkotaan hingga setinggi satu meter, akibat jebolnya tanggul yang selama ini melindungi wilayah perkotaan.
Air menggenangi rumah-rumah penduduk di sepanjang perkotaan, terutama Jl Rajekwesi, Jl MH Thamrin dan Jl Jaksa Agung Soeprapto sejak Sabtu (29/12) sekitar pukul 21.00 WIB dengan ketinggian sekitar 50 sampai 60 centimeter.
Tanggul yang selama ini melindungi wilayah perkotaan dari banjir itu Sabtu (29/12) dijebol warga dengan alasan agar genangan air di wilayah sekitarnya bisa surut, namun kejadian tersebut menyebabkan seluruh wilayah perkotaan tergenang air.
Luapan air Bengawan Solo itu kini juga merendam secara merata di Kecamatan Dander hingga Desa Semanding, Kecamatan Kapas sepanjang 16,5 kilometer. Arus pengungsian secara besar-besaram mulai terjadi sejak tengah malam, trerutama dari warga Kelurahan Karangpacar, Kadipaten Banjarjo, Kepatihan dan beberapa wilayah arah selatan Bojonegoro.
Selain membawa berbagai barang berharga, para pengungsi mengunngsi dengan menggunakan truk, mobil bak terbuka dan becak, bahkan beberapa orang berjalan kaki menuju tempat yang lebih tinggi.
Sementara itu warga Desa Sukorejo yang berpenduduk sekitar 11.000 orang itu berjaga-jaga semalaman, karena air mulai menyerbu kawasan desa mereka sekitar pukul 03,00 dini hari. "Saya terpaksa mengungsikan keluarga saya ke daerah yang lebih tinggi, karena air terus mengalir deras memasuki rumah,"kata Agus yang rumahnya terletak di Desa Sukorejo, dua kilometer dari Bengawan Solo.
Saat berita ini diturunkan ketinggian air mencapai satu meter, merendam terminal bus Rajekwesi di Desa Sukorejo, dan RS Mona Anggita bahkan lokasi pengeboran minyak Sukowati di Desa Campurejo.
Sementara itu, menurut petugas piket Balai pengelolaan sumber daya air wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Yono, ketinggian air di Karangnongko pada Minggu (30/12) sekitar pukul 01.00 WIB turun menjadi 31,26 meter dari titik tertinggi mencapai 31, 69 meter pada Jumat (28/12) lalu.
Foto-foto Banjir Bojonegoro
Kantor Bupati Bojonegoro
Air menggenangi rumah-rumah penduduk di sepanjang perkotaan, terutama Jl Rajekwesi, Jl MH Thamrin dan Jl Jaksa Agung Soeprapto sejak Sabtu (29/12) sekitar pukul 21.00 WIB dengan ketinggian sekitar 50 sampai 60 centimeter.
Tanggul yang selama ini melindungi wilayah perkotaan dari banjir itu Sabtu (29/12) dijebol warga dengan alasan agar genangan air di wilayah sekitarnya bisa surut, namun kejadian tersebut menyebabkan seluruh wilayah perkotaan tergenang air.
Luapan air Bengawan Solo itu kini juga merendam secara merata di Kecamatan Dander hingga Desa Semanding, Kecamatan Kapas sepanjang 16,5 kilometer. Arus pengungsian secara besar-besaram mulai terjadi sejak tengah malam, trerutama dari warga Kelurahan Karangpacar, Kadipaten Banjarjo, Kepatihan dan beberapa wilayah arah selatan Bojonegoro.
Selain membawa berbagai barang berharga, para pengungsi mengunngsi dengan menggunakan truk, mobil bak terbuka dan becak, bahkan beberapa orang berjalan kaki menuju tempat yang lebih tinggi.
Sementara itu warga Desa Sukorejo yang berpenduduk sekitar 11.000 orang itu berjaga-jaga semalaman, karena air mulai menyerbu kawasan desa mereka sekitar pukul 03,00 dini hari. "Saya terpaksa mengungsikan keluarga saya ke daerah yang lebih tinggi, karena air terus mengalir deras memasuki rumah,"kata Agus yang rumahnya terletak di Desa Sukorejo, dua kilometer dari Bengawan Solo.
Saat berita ini diturunkan ketinggian air mencapai satu meter, merendam terminal bus Rajekwesi di Desa Sukorejo, dan RS Mona Anggita bahkan lokasi pengeboran minyak Sukowati di Desa Campurejo.
Sementara itu, menurut petugas piket Balai pengelolaan sumber daya air wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Yono, ketinggian air di Karangnongko pada Minggu (30/12) sekitar pukul 01.00 WIB turun menjadi 31,26 meter dari titik tertinggi mencapai 31, 69 meter pada Jumat (28/12) lalu.
By : aRief HaDeYe
Foto-foto Banjir Bojonegoro
Kantor Bupati Bojonegoro
0 komentar:
Posting Komentar